MAKANAN

Pemanis

Penelitian telah menunjukkan bahwa gula ternyata lebih adiktif daripada kokain. Padahal, sangat sulit untuk menghindari gula dalam kehidupan sehari-hari. Mengurangi kadar gula terutama secara natural, telah menjadi fokus dari berbagai produsen makanan dan minuman yang mencari opsi lebih sehat untuk konsumen mereka.

Kami memiliki berbagai jenis pemanis alami dan sintesis yang dapat membantu mengurangi kadar gula dalam produk Anda. Teruskan membaca untuk menemukan alternatif yang sesuai untuk produk Anda!

Contoh pemanis pada makanan dan minuman

Menentukan pemanis yang sesuai

BAHAN PEMANIS ALLULOSA EKSTRAK BUAH MONK STEVIA ASESULFAM-K ASPARTAM SUKRALOSA
TINGKAT KEMANISAN
70% dari sukrosa
200x - 300x lipat dari sukrosa
200x lipat dari sukrosa
200x lipat dari sukrosa
200x lipat dari sukrosa
600x lipat dari sukrosa
KALORI
0.4 kcal/g, 10x lebih rendah dari sukrosa
Tanpa kalori
Tanpa kalori
Tanpa kalori
4 kcal/g, sama dengan sukrosa
Tanpa kalori
PROFIL RASA
Aftertaste pahit dapat dihilangkan dengan pencampuran dengan sukrosa
Aftertaste metalik
Aftertaste kimia
Aftertaste pahit
Aftertaste kimia
Aftertaste kimia
STABILITAS PANAS
Cukup baik
Stabil
Stabil
Stabil
Tidak stabil
Stabil
GULA DARAH
Tidak menaikkan kadar gula darah

Tonton perbandingan ALLULOSA dan SUKROSA pada tantangan MAHA Baking kami!

Polylysine (Supershield PL 100)

Polimer natural anti mikroba dengan spektrum luas

INCI Name: Polyepsilon-Lysine

ε-Polylysine adalah zat pengawet alami yang diproduksi melalui fermentasi dengan Streptomyces albulus, terdiri dari 25-35 L-lysine. Zat ini memiliki penerapan yang luas di berbagai industri seperti makanan, pakan ternak, bahan kosmetik, dan obat-obatan.

  • Pengawet alami, dengan kadar toksiksitas (LD50) lebih dari 5.0 g/kg
  • Produk clean label, berasal dari fermentasi bakteri
  • Memperpanjang masa simpan produk
  • Jangkauan pH yang luas
  • Larut dengan mudah di air
  • Mengatasi jamur, bakteri gram positif dan gram negatif.
  • Efek rasa dan bau yang minim
  • Makanan: Daging, produk berbasis beras dan tepung, wine, saus, roti, minuman, produk susu dan turunannya, buah, dan sayur.

STUDI KASUS

Efektivitas dari ε-Polylysine pada sosis

Transglutaminase (TG)

Aditif makanan yang efektif dan efisien

Transglutaminase (TG) dapat ditemukan pada tubuh manusia, hewan, planet, dan mikroorganisme. Zat ini berperan sebagai katalis ikatan antar molekul protein, dan menghidrolisa ikatan asam amino dan molekul protein residu glutamin.

  • Zat pengikat yang kuat
    Ikatan kovalen yang terbentuk dari TG sangat sulit untuk dipisahkan melalui proses normal tanpa katalis enzim. Oleh karena itu, daging giling yang diproses dengan enzim ini akan tetap menjaga bentuknya setelah pembekuan, pemotongan, maupun pemasakan.
  • Stabil pada rentang pH yang luas
    Kondisi pH optimal untuk enzim TG berkisar pada 6.0 – 7.0, akan tetapi pada pH 4.0 – 10.0, aktivitas enzim juga sangat baik.
  • Stabilitas termal
    Temperatur optimal untuk enzim TG berkisar antara 45°C – 55°C, tetapi aktivitas enzim yang tinggi masih dapat diamati antara 0°C – 65°C. Stabilitas termal ini juga meningkat secara signifikan terutama pada makanan berprotein, sehingga enzim tidak mudah terdeaktivasi saat pemrosesan makanan.
  • Korelasi negatif – Temperatur dan Waktu
    Pada proses reaksi dengan enzim TG sebagai katalis, temperatur (di range temperatur aktif enzim) berkorelasi negatif dengan waktu: temperatur tinggi menghasilkan waktu reaksi yang cepat, sementara temperatur rendah membutuhkan waktu reaksi yang lama.
  • LKT-B digunakan untuk produk sosis dan bakso
  • LKT-T digunakan untuk produk berbasis kacang kedelai
  • LKT-D digunakan untuk produk susu fermentasi dan yoghurt
  • LKT-F digunakan untuk produk olahan tepung
  • TG-T digunakan untuk produk restrukturisasi olahan daging

Seri LKT-B

Sebagai katalis inter-protein (atau intra-protein) dalam reaksi transfer asil, membentuk ikatan kovalen antara protein (atau peptida) yang secara signifikan meningkatkan rasa, tekstur, dan nutrisi dari produk daging.

Seri LKT-D

Memfasilitasi reaksi ikatanprotein intermolekul dan intramolekul, sehingga dapat secara efektif meningkatkan rasa, elastisitas, dan tekstur dari produk-produk olahan susu

Seri LKT-T

Meningkatkan retensi air dan minyak dari protein kedelai secara signifikan, sehingga menghasilkan produk kedelai dengan elastisitas dan ketahanan yang lebih baik.

Seri LKT-F

Berperan untuk menjembatani ikatan lysine ke protein gluten. Dapat meningkatkan kualitas adonan dari gandum dengan kualitas rendah, meningkatkan kekuatan tepung, elastisitas, dan ketahanan adonan saat diproses secara mekanikal.

Seri TG-T

Mempersatukan segala jenis bagian-bagian daging yang kecil menjadi satu bagian utuh, seperti potongan daging sapi, steak, dll. Menghasilkan ketahanan air yang baik, meningkatkan nilai dari bahan baku, mengurangi sisa-sisa daging, dan sebagai pengikat untuk produk olahan daging.

Sedang mencari bahan aditif untuk produk makanan Anda?

PILIHAN TEPAT UNTUK HIDUP YANG LEBIH SEHAT